Jumat, 04 Mei 2012

Etika Ketika Menyampaikan Pengunduran Diri



Moms, lagi sibuk jalanin bisnis sambil kerja kan..persiapan supaya bisa resign dan jadi full mommy yang bisa full buat keluarga tapi tetap punya penghasilan. Simak tips beriku ini :

Saat memutuskan untuk berhenti bekerja, Anda harus mempersiapkan diri menghadapi berbagai konsekuensi yang ada. Salah satu poin terpenting yaitu, mendapatkan pekerjaan baru sebelum beranjak meninggalkan pekerjaan yang dimiliki saat ini.

Namun, ketika harus menyampaikan keinginan untuk resign dengan atasan di kantor tentu ada etika tersendiri. Menurut seorang Career Coach, Rene Suhardono terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika ingin resign dari kantor. Simak tiga hal tersebut berikut ini.

1. Compassionate
"Yang paling mendasar adalah jangan pernah memperlakukan orang lain, kalau kita ngga mau diperlakukan begitu," ujar Rene, saat ditemui Wolipop di kawasan Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2012). Ketika Anda 'meminta izin' untuk mengundurkan diri, sebaiknya tunjukkan rasa simpati kepada bos Anda. Misalnya dengan cara yang sopan, baik dan tidak menyusahkan orang lain.

2. Tactical
Saat Anda menyampaikan keinginan untuk mengundurkan dari tempat kerja kepada
atasan, Anda juga harus memberikan solusi. Jadi bukan sekedar ingin resign, lalu pergi tanpa mencari jalan keluar. Berusahalah untuk memberikan solusi dengan menominasi beberapa orang yang bisa menggantikan pekerjaan Anda atau paling tidak untuk sementara waktu. "Jadi kita tidak meninggalkan beban, tapi kepergian kita itu justru bisa dilihat sebagai cara yang asik," imbuh Rene.

3. Jujur
Cukup beritahukan rencana resign kepada orang-orang yang berkepentingan, seperti atasan atau rekan kerja di satu divisi. Sampaikan alasan Anda ingin resign dari kantor kepada bos dengan jujur. Kejujuran Anda bisa menjadi saran positif untuk organisasi dan perusahaan.

Dengan melakukan tiga poin di atas, Anda bisa tetap menjadi orang yang baik di mata mantan atasan dan rekan kerja di kantor lama di hari-hari terakhir bekerja di kantor. Tetapi menurut Rene, kenyataannya banyak orang yang justru berperilaku salah tingkah ketika harus menjaga hubungan baik dengan mantan atasan atau rekan kerja.

"Berhubungan baik itu common sense. Kita berhubungan baik bukan karena mau sesuatu, tapi karena kita (individu yang) baik. Jadi ukurannya bukan berapa sering harus telepon. Apakah harus say hello terus? Nggak. Nomor satu yang penting adalah apakah kita memang benar-benar layak untuk dijadikan teman. Ukuran itu dipegang sampai kapan pun, bukan sebagai karyawan yang keluar," tutup Rene.

Tidak ada komentar: